Januari 16, 2010

Masa Depan Perawat di LN Sangat Baik!



Kebutuhan Perawat Profesional (Registered Nurse) di Dunia 2020

Kebutuhan tenaga Perawat di negara maju seperti: Amerika, Canada, Eropa, Australia, Jepang dan Timur Tengah melonjak dengan drastis sejak tahun 1980. Diperkirakan bahwa kebutuhan tenaga di Amerika ditahun 1980 sekitar 200,000 perawat, dan kebutuhan ini akan melonjak menjadi 500,000 Perawat ditahun 2020 untuk mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan di Amerika. Untuk seluruh negara maju diatas kebutuhan Perawat diperkirakan mencapai 1 juta Perawat Pada tahun 2020 (Atienza, 2004).

Dua penyebab utama meningkatnya kebutuhan tenaga Perawat adalah penuaan penduduk dinegara maju, pertama karena meningkatnya usia maka kebutuhan pelayanan kesehatan juga akan meningkat, yang artinya meningkatnya kebutuhan Perawat. Kedua, menurunnya supply tenaga perawat dinegara maju tersebut karena generasi muda dinegara maju tersebut lebih suka menggeluti dunia bisnis, IT atau komunikasi dan tidak berminat untuk menjadi Perawat lagi. Penyebab lain meningkatnya kebutuhan tenaga keperawatan ialah bencana alam/ kerusuhan yang terjadi di beberapa tempat di dunia, seperti peledakan bom di World Trade Center, peledakan bom di Saudi Arabia, bencana alam Tsunami, Katrina, dan semua kerusuhan/ bencana ini akan meningkatkan kebutuhan tenaga keperawatan.

Kebutuhan perawat ini dipenuhi oleh Perawat dari negara berkembang yang mempunyai tenaga keperawatan yang sesuai dengan standar dunia. Tiga sumber utama tenaqga keperawatan dunia ialah dari Phillippine, India dan China. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, seharusnya mampu mengekspor tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dunia diatas.

Mengapa kita tidak bisa mengirimkan tenaga keperawatan dengan standar dunia diatas? Perawat Indonesia hingga saat ini belum bisa bersaing dengan perawat Philippine dan India, karena faktor Bahasa Inggris sebagai media komunikasi di negara tujuan. Bahasa Inggris ini diukur dengan Nilai Test IELTS (International English Language Testing System) dengan Nilai Overall adalah 6,5. Test IELTS terdiri dari 4 komponen: a. Mendengar (30 menit), b) Membaca (60 menit), c) Menulis (60 menit), dan d) Bicara (15 menit). Di Indonesia IELTS tes dilakukan di IDP Education Australia di jalan Kuningan Jakarta, dan British Council di Jakarta.

Faktor kedua, ialah Sertifikasi Keperawatan Internasional. Standar Perawat dalam dunia ialah lulusan Universitas yang bergelar Bachelor of Science in Nursing (BSN), dan mempunyai Sertifikasi RN (Registered Nurse). Perawat RN dari India, Malaysia akan diakui sertifikasinya oleh negara2 Commonwealth karena standar pendidikan keperawatannya sudah dibuat sama dengan standar Internasional. Demikian juga Perawat Phillippine, begitu mereka lulus BSN mereka mengambil Sertifikasi RN di Philippine yang diakui oleh dunia Internasional. Bahasa Inggris tidak menjadi masalah bagi mereka, karena mereka sehari-hari menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka.

Indonesia baru mengembangkan program Sarjana Keperawatan sejak 5 tahun yang lalu, dan dalam program pendidikannya memisahkan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan (4 tahun) dimana lulusannya bergelar SKp (Sarjana Keperawatan). Setelah lulus para SKp mengambil Program Pendidikan Profesi Keperawatan (1,5 tahun) yang lulusannya bergelar Ners. Masalahnya, Gelar SKp dan Ners ini hanya berlaku di Indonesia, dan tidak diakui dunia Internasional.

Untuk mengukur kompetensi para perawat lulusan berbagai negara ini, maka Negara Amerika membuat Standar Kompetensi Keperawatan dengan melakukan Ujian NCLEX-RN (National Council License Examination - Registered Nurse). Ujian ini untuk Asia masih dilakukan di Hongkong. Tes ini untuk mengukur kompetensi perawat apakah mereka mempunyai pengetahuan dan skills untuk bekerja di Rumah Sakit di Negara Maju.

Agar para Perawat kita mampu untuk lulus IELTS dengan nilai 6,5 dan lulus ujian NCLEX-RN, kita harus melakukan beberapa hal:

a) Upgrade pendidikan Perawat profesional agar sesuai dgn standar Perawat Internasional,
b) Upgrade training clinical skills Perawat agar mampu bekerja di RS Internasional, dan
c) Mengirimkan perawat ke Negara Maju yang membutuhkan.

Bagaimana kondisi keperawatan di Indonesia saat ini ? Kita bahas pada topik yad.

Suprijanto Rijadi, dr, PhD srijadi04@yahoo.com
Saturday September 17, 2005 - 11:38pm (PDT)
http://blog.360.yahoo.com/blog-vKiuY48iaa99GCdma4TVq4U-?cq=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar